Sabtu, 12 Mei 2012

Ilmu Yang Menangis


I
lmu yang menangis? Apakah ini hanya ungkapan yang biasa ataukah sesuatu yang perlu kita renungi lebih mendalam?. Pernahkah terpikir ketika anda berada di tempat yang menurut anda orang-orangnya berperilaku menyimpang baik itu dari segi agama ataupun norma masyarakat, apa yang akan anda lakukan?. Apabila dalam diri anda sudah tertanam rasa tanggung jawab serta solidaritas terhadap sesama maka anda pasti akan berontak, minimal melakukan pemberontakan tersebut dengan hati. Banyak berita-berita yang mengabarkan tindakan orang-orang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka yang tinggi. Sebagai contoh, banyak pemberitaan yang ditayangkan di televisi tentang tindak korupsi dengan pelakunya adalah seorang pejabat yang yang berpengaruh dalam masyarakat luas, padahal seharusnya dia menjadi suri tauladan ataupun panutan bagi rakyat, tapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka rela menginjak hak masyarakat demi mementingkan nafsu hedonis mereka yang jauh sekali dari sifat dan sikap di mana orang yang mendapatkan pendidikan yang tinggi, yang belajar moral, dan sebgai seorang penanggung amanah, tapi kita bisa berlapang dada sekarang karena pihak KPK telah banyak menangkap koruptor-koruptor di negeri kita tercinta ini, namun apakah itu cukup? Jawabannya “tidak”. Kita melihat bahwa selama ini proses pengadilan terkesan menangguhkan dan menunda-nunda pencarian bukti yang telah jelas, lalu masalahnya apa? Ternyata kaum hedonismepun ikut bertambah dari pihak aparat serta pengadilan yang harusnya membela kaum yang lemah malah ikut-ikutan melindungi dngan alasan masih dalam penyelidikan dan pencarian bukti-bukti yang tersisa. Ini tragis, tidakkah kita merasa bahwa dunia sudah mulai porak poranda dengan adanya amanah yang tak terjalankn ini.
            Lain hal sosial lain lagi masalah agama, khususnya mereka yang belajar di tempat  berbasikkan Islam, secara teori mereka menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, tapi alangkah memprihatinkannya jika kita melihat realita yang ada, berbaju muslim dan muslimah senantiasa berbaur dengan lawan jenis mereka tanpa ada kepentingan yang jelas, mereka hanya bercanda yang tak karuan, tidak mendatangkan hasil dan hanya membuang waktu saja, apa mereka tidak sadar bahwa mereka itu telah melakukan ikhtilath? Dalam ajaran Islam itu sendiri mereka tidak memperbolehkan ikhtilath yaitu lawan jenis yang berkumpul tanpa adanya kepentingan. Bahkan di antara mereka yang mengaku telah banyak mempelajari dan memperdalam tentang agama tega menodai agamanya sendiri dengan tindakan amoral, kita sebut saja “MBA” alias married by accident istilah yang sudah lumrah didengar di telinga kita, betapa menyedihkannya keadaan yang demikian ini, apa mereka lupa dengan kalimat ini “dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-isra :32). Namun nampaknya kalimat itu mereka anggap hanya sebagai formalitas belaka tanpa adanya kesadaran untuk berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
            Dari semua realita-realita yang telah dikemukakan di atas, jelaslah sudah mereka tidak ingin menyadari apa sebenarnya hakikat dari ilmu yang mereka peroleh, ke mana harusnya mereka pergunakan, secara cover mereka terlihat begitu luar biasa dan berwibawa, pintar, cerdas, tapi mereka tidak sadar telah dibodohi oleh hawa nafsu. Jauh di dasar sana ilmu yang mereka pelajari terus menagih hak mereka, mungkin terdengar lucu, masa ilmu mempunyai hak, tentu saja, hak mereka adalah di amalkan. Bagaimana dengan pepatah ini? Seperti rumah  tanpa atap”, jelaslah sia-sia, apa orang-orang itu ingin  membiarkan ilmunya menjadi kering kerontang, seperti kacang lupa pada kulitnya, padahal yang menjadikan mereka orang yang berkedudukan dan pandai adalah ilmu itu sendiri, tapi mereka melupakan hakikat mempelajari ilmu tersebut yaitu untuk menggunakannya ke dalam kebaikan.
            Apakah kita ingin menjadi seperti mereka, tentunya katakan dengan tegas “TIDAK……!!!”. Jangan biarkan ilmu yang kita pelajari menangis, terlantar sia-sia, terlalu banyak jasa yang kita pergunakan dari dia, kita banyak mempunyai hutang jasa, dia telah membesarkan nama kita, dan membuat kita menjadi orang yang berakal, maka dari itu kita wajib memberikan hak mereka yaitu menampilkan mereka kedepan khalayak dengan cara mengamalkannya, semua ilmu itu benar, tidak ada istilah ilmu yang salah, tapi yang salah hanyalah penggunaanya, ilmu ibarat bayi yang suci, bersih, tapi terkadang pihak lainlah yang membuatnya kotor dan jelek, jadi amalkanlah ilmu secara benar.
            Di samping itu kita juga telah mengetahui orang yang berilmu serta mengamalkannya itu akan diangkat derajatnya ke tingkatan yang sangat tinggi. Sekarang pilihan di tangan kita semua, malulah kita dengan ilmu yang sudah bersedia menghampiri kita dan melekat dalam otak kita tapi kita membiarkannya tak berguna dan mengurungnya dalam ruangan yang tertutup dalam pikiran kita. Saya yakin anda semua adalah makhluk rasionalis yang berpikir jadi anda sudah bisa menentukan dan mengambil keputusan yang tepat. Kebimbangan yang ada hanyalah nafsu yang ingin ikut campur sedangkan nafsu hanya bisa tunduk oleh akal, jadi pergunakanlah akal sehat kita dengan baik.(Rusmini)

Sang Penakluk (Konstantinopel) Byzantium


Sinar pertama, dengannya Allah akan menaklukkan Yaman untukku
Sinar kedua, dengannya Allah akan menaklukkan Syam dan negeri (sebelah barat) untukku
Sinar yang ketiga, dengannya Allah akan menaklukkan negeri (sebelah timur) untukku
(Sirah Ibnu Hisyam)









لتفتحن القسطنطينية فلنعم الأمير أميرها ولنعم الجيش
ذلك الجيش
Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel,
sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya
dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya
(HR Ahmad)




Muhammad II
Profil Singkat Muhammad Fatih
            Tokoh ini juga diberi gelar Muhammad Al-Fatih. sejak kecil dididik dengan intensif oleh ulama pilihan diantaranya Syaikh Aaq Syamsuddin, menguasai 7 bahasa ketika berumur 23 tahun, menjadi gubernur ibukota ketika berumur 21 tahun. Walau masih banyak yang belum megenal tokoh ini. Namun catatan sejarah tak pernah bisa dihapus bahwa beliau seorang Panglima terbaik sepanjang sejarah.

Komitmen Beliau dalam Ibadah
            semenjak baligh hingga meninggal tak pernah meninggalkan rawatib dan tahajjud. Siapa menyangka beliaulah tenyata yang berhasil membuktikan Sabda Rasulullah dalam penaklukan Konstantinopel. Penaklukan ke dua setelah penaklukan Yaman. Sabda Rasulullah yang merupakan janji kemenangan Islam di Dunia Eropa. Muhammad Al-Fatih telah membuktikan keyakinan pada sabda Nabi SAW berabad-abad setelah beliau meninggal. Lantas, apa keistemewaan  yang beliau raih sebagai sebaik-baik Panglima dan tentaranya sebaik-baik tentara. Mari kita menuju lorong waktu perjuangan Tentara islam yang dipimpin oleh Panglima terbaik sepanjang sejarah Muhammad al-Fatih dalam pembuktian janji Rasulullah bahwa Islam akan Berjaya di Konstantinopel…!!!!

Pembentukan Pasukan Inkisaria
            sekitar 40.000 pasukan elit dengan program pelatihan terpadu sejak kecil. Pasukan Inkisaria dilatih fisik, akademis, strategi perang, ilmu ushul  fiqh, dan semua disiplin ilmu lain. setengah pasukan al-Fatih ini selalu melaksanakan tahajjud pada malam hari.
Perjuangan Penaklukan

Benteng Rumeli Hisari
Oleh Khalifah Muhammad II 1452 M
dengan tinggi 82 meter, dengan 5000 pekerja selesai dalam waktu 4 bulan

Sebuah benteng yang tak tergoyahkan dibangun oleh Khalifah al-Fatih setinggi  82 meter  Melanjutkan usaha kakek buyutnya Khalifah Bayazid I yang membangun Benteng Anadoluhisari.
            Anadolu Hisari dan Rumeli Hisari terletak berhadapan sehingga Muhamamad al-Fatih dapat  mengontrol setiap kapal yang keluar dan masuk Konstantinopel.
Pengepungan diatur melalui 3 arah. Utara, selatan dan barat. Dari arah selatan, 400 kapal di bawah komando Muhammad al-Fatih mengepung Konstantinopel dari laut Marmara. Dari arah utara beberapa kapal perang ditugaskan untuk menembus Konstantinopel melalui selat tanduk (The Golden Horn). Sedangkan dari barat 250.000 total pasukan dengan membawa supergun bombard dengan berat 18,2 ton, berat peluru 680 kg dan jarak tembak sekitar 1,6 km untuk menyerang tembok Konstantinopel.
            Namun apa yang mereka hadapi tidaklah gampang. Setiap arah memiliki perlawanan yang menggagalkan usaha mereka. Dari arah selatan, 400 kapal Muhammad al-Fatih dapat direpotkan hanya dengan 125 kapal Konstantinopel. Parahnya, dari sisi utara rantai besar membentang di selat tanduk yang tak dapat tertembus dengan berbagai cara apapun. Dan dari barat, Benteng kokoh (impregnable) yang melebihi dugaan tak dapat ditembus melalui tembakan-tembakan supergun bombard.
            Frend, sampai di sini coba kita renungi lagi. Bayangin, tiga arah udah ditempuh. Al-Fatih beserta tentaranya masih belum menemukan cara memasuki Konstantinopel. Perlawanan musuh begitu dahsyat. Apakah usaha sampai di situ, karena itu mereka pulang dan misi dibatalkan?
Beyond the Inspiration
Inspirasi yang menakjubkan
            Aneh tapi nyata, luar biasa, nekad, dan sulit dipercaya. Itulah istilah-istilah yang tepat untuk menggambarkan kejeniusan Al-Fatih dalam memutuskan strategi pertempuran di ambang kegagalan. Melihat kondisi wajar yang ga mungkin bisa ditempuh karena pertempuran yang ga bisa dilawan. Al-Fatih membuka jalan baru. 70 kapal perang pindah dari selat bosphorus ke selat tanduk dalam waktu 1 malam! Dan tahukah ente, apa yang mereka lakukan saat melewati *selat bosphorus ke selat tanduk. (jreng…jreng…)
Mereka mendorong kapal-kapal perang beserta isi-isinya yang beratnya beribu-ribu ton dengan fisik mereka sendiri melewati gunung-gunung di selat itu.
jika ente masih belum takjub dengan paragraph ini, ente  kudu baca ulang.
Khutbah Muhammad Fatih
“Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu,sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.”
Dalam 54 hari berperang Al-Fatih berhasil memasuki Konstantinopel dan kemenangan yang dinanti selama 825 tahun berhasil dibuktikan. .




THEY BELIEVE IN SOMETHING
THAT CANNOT SEEN BY EYES!
BUT TO LOOK BEYOND THE GLORY
IS THE HARDEST PART !!!

ISLAM WILL BE RISE AGAIN!!!

Orang hebat memang punya sejuta alasan untuk menyerah

tetapi dia memilih semilyar alasan untuk
beraksi!!!






I
lmu yang menangis? Apakah ini hanya ungkapan yang biasa ataukah sesuatu yang perlu kita renungi lebih mendalam?. Pernahkah terpikir ketika anda berada di tempat yang menurut anda orang-orangnya berperilaku menyimpang baik itu dari segi agama ataupun norma masyarakat, apa yang akan anda lakukan?. Apabila dalam diri anda sudah tertanam rasa tanggung jawab serta solidaritas terhadap sesama maka anda pasti akan berontak, minimal melakukan pemberontakan tersebut dengan hati. Banyak berita-berita yang mengabarkan tindakan orang-orang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka yang tinggi. Sebagai contoh, banyak pemberitaan yang ditayangkan di televisi tentang tindak korupsi dengan pelakunya adalah seorang pejabat yang yang berpengaruh dalam masyarakat luas, padahal seharusnya dia menjadi suri tauladan ataupun panutan bagi rakyat, tapi yang terjadi malah sebaliknya, mereka rela menginjak hak masyarakat demi mementingkan nafsu hedonis mereka yang jauh sekali dari sifat dan sikap di mana orang yang mendapatkan pendidikan yang tinggi, yang belajar moral, dan sebgai seorang penanggung amanah, tapi kita bisa berlapang dada sekarang karena pihak KPK telah banyak menangkap koruptor-koruptor di negeri kita tercinta ini, namun apakah itu cukup? Jawabannya “tidak”. Kita melihat bahwa selama ini proses pengadilan terkesan menangguhkan dan menunda-nunda pencarian bukti yang telah jelas, lalu masalahnya apa? Ternyata kaum hedonismepun ikut bertambah dari pihak aparat serta pengadilan yang harusnya membela kaum yang lemah malah ikut-ikutan melindungi dngan alasan masih dalam penyelidikan dan pencarian bukti-bukti yang tersisa. Ini tragis, tidakkah kita merasa bahwa dunia sudah mulai porak poranda dengan adanya amanah yang tak terjalankn ini.
            Lain hal sosial lain lagi masalah agama, khususnya mereka yang belajar di tempat  berbasikkan Islam, secara teori mereka menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, tapi alangkah memprihatinkannya jika kita melihat realita yang ada, berbaju muslim dan muslimah senantiasa berbaur dengan lawan jenis mereka tanpa ada kepentingan yang jelas, mereka hanya bercanda yang tak karuan, tidak mendatangkan hasil dan hanya membuang waktu saja, apa mereka tidak sadar bahwa mereka itu telah melakukan ikhtilath? Dalam ajaran Islam itu sendiri mereka tidak memperbolehkan ikhtilath yaitu lawan jenis yang berkumpul tanpa adanya kepentingan. Bahkan di antara mereka yang mengaku telah banyak mempelajari dan memperdalam tentang agama tega menodai agamanya sendiri dengan tindakan amoral, kita sebut saja “MBA” alias married by accident istilah yang sudah lumrah didengar di telinga kita, betapa menyedihkannya keadaan yang demikian ini, apa mereka lupa dengan kalimat ini “dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS. Al-isra :32). Namun nampaknya kalimat itu mereka anggap hanya sebagai formalitas belaka tanpa adanya kesadaran untuk berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
            Dari semua realita-realita yang telah dikemukakan di atas, jelaslah sudah mereka tidak ingin menyadari apa sebenarnya hakikat dari ilmu yang mereka peroleh, ke mana harusnya mereka pergunakan, secara cover mereka terlihat begitu luar biasa dan berwibawa, pintar, cerdas, tapi mereka tidak sadar telah dibodohi oleh hawa nafsu. Jauh di dasar sana ilmu yang mereka pelajari terus menagih hak mereka, mungkin terdengar lucu, masa ilmu mempunyai hak, tentu saja, hak mereka adalah di amalkan. Bagaimana dengan pepatah ini? Seperti rumah  tanpa atap”, jelaslah sia-sia, apa orang-orang itu ingin  membiarkan ilmunya menjadi kering kerontang, seperti kacang lupa pada kulitnya, padahal yang menjadikan mereka orang yang berkedudukan dan pandai adalah ilmu itu sendiri, tapi mereka melupakan hakikat mempelajari ilmu tersebut yaitu untuk menggunakannya ke dalam kebaikan.
            Apakah kita ingin menjadi seperti mereka, tentunya katakan dengan tegas “TIDAK……!!!”. Jangan biarkan ilmu yang kita pelajari menangis, terlantar sia-sia, terlalu banyak jasa yang kita pergunakan dari dia, kita banyak mempunyai hutang jasa, dia telah membesarkan nama kita, dan membuat kita menjadi orang yang berakal, maka dari itu kita wajib memberikan hak mereka yaitu menampilkan mereka kedepan khalayak dengan cara mengamalkannya, semua ilmu itu benar, tidak ada istilah ilmu yang salah, tapi yang salah hanyalah penggunaanya, ilmu ibarat bayi yang suci, bersih, tapi terkadang pihak lainlah yang membuatnya kotor dan jelek, jadi amalkanlah ilmu secara benar.
            Di samping itu kita juga telah mengetahui orang yang berilmu serta mengamalkannya itu akan diangkat derajatnya ke tingkatan yang sangat tinggi. Sekarang pilihan di tangan kita semua, malulah kita dengan ilmu yang sudah bersedia menghampiri kita dan melekat dalam otak kita tapi kita membiarkannya tak berguna dan mengurungnya dalam ruangan yang tertutup dalam pikiran kita. Saya yakin anda semua adalah makhluk rasionalis yang berpikir jadi anda sudah bisa menentukan dan mengambil keputusan yang tepat. Kebimbangan yang ada hanyalah nafsu yang ingin ikut campur sedangkan nafsu hanya bisa tunduk oleh akal, jadi pergunakanlah akal sehat kita dengan baik.Muhammad II
Profil Singkat Muhammad Fatih
            Tokoh ini juga diberi gelar Muhammad Al-Fatih. sejak kecil dididik dengan intensif oleh ulama pilihan diantaranya Syaikh Aaq Syamsuddin, menguasai 7 bahasa ketika berumur 23 tahun, menjadi gubernur ibukota ketika berumur 21 tahun. Walau masih banyak yang belum megenal tokoh ini. Namun catatan sejarah tak pernah bisa dihapus bahwa beliau seorang Panglima terbaik sepanjang sejarah.

Komitmen Beliau dalam Ibadah
            semenjak baligh hingga meninggal tak pernah meninggalkan rawatib dan tahajjud. Siapa menyangka beliaulah tenyata yang berhasil membuktikan Sabda Rasulullah dalam penaklukan Konstantinopel. Penaklukan ke dua setelah penaklukan Yaman. Sabda Rasulullah yang merupakan janji kemenangan Islam di Dunia Eropa. Muhammad Al-Fatih telah membuktikan keyakinan pada sabda Nabi SAW berabad-abad setelah beliau meninggal. Lantas, apa keistemewaan  yang beliau raih sebagai sebaik-baik Panglima dan tentaranya sebaik-baik tentara. Mari kita menuju lorong waktu perjuangan Tentara islam yang dipimpin oleh Panglima terbaik sepanjang sejarah Muhammad al-Fatih dalam pembuktian janji Rasulullah bahwa Islam akan Berjaya di Konstantinopel…!!!!

Pembentukan Pasukan Inkisaria
            sekitar 40.000 pasukan elit dengan program pelatihan terpadu sejak kecil. Pasukan Inkisaria dilatih fisik, akademis, strategi perang, ilmu ushul  fiqh, dan semua disiplin ilmu lain. setengah pasukan al-Fatih ini selalu melaksanakan tahajjud pada malam hari.
Perjuangan Penaklukan

Benteng Rumeli Hisari
Oleh Khalifah Muhammad II 1452 M
dengan tinggi 82 meter, dengan 5000 pekerja selesai dalam waktu 4 bulan

Sebuah benteng yang tak tergoyahkan dibangun oleh Khalifah al-Fatih setinggi  82 meter  Melanjutkan usaha kakek buyutnya Khalifah Bayazid I yang membangun Benteng Anadoluhisari.
            Anadolu Hisari dan Rumeli Hisari terletak berhadapan sehingga Muhamamad al-Fatih dapat  mengontrol setiap kapal yang keluar dan masuk Konstantinopel.
Pengepungan diatur melalui 3 arah. Utara, selatan dan barat. Dari arah selatan, 400 kapal di bawah komando Muhammad al-Fatih mengepung Konstantinopel dari laut Marmara. Dari arah utara beberapa kapal perang ditugaskan untuk menembus Konstantinopel melalui selat tanduk (The Golden Horn). Sedangkan dari barat 250.000 total pasukan dengan membawa supergun bombard dengan berat 18,2 ton, berat peluru 680 kg dan jarak tembak sekitar 1,6 km untuk menyerang tembok Konstantinopel.
            Namun apa yang mereka hadapi tidaklah gampang. Setiap arah memiliki perlawanan yang menggagalkan usaha mereka. Dari arah selatan, 400 kapal Muhammad al-Fatih dapat direpotkan hanya dengan 125 kapal Konstantinopel. Parahnya, dari sisi utara rantai besar membentang di selat tanduk yang tak dapat tertembus dengan berbagai cara apapun. Dan dari barat, Benteng kokoh (impregnable) yang melebihi dugaan tak dapat ditembus melalui tembakan-tembakan supergun bombard.
            Frend, sampai di sini coba kita renungi lagi. Bayangin, tiga arah udah ditempuh. Al-Fatih beserta tentaranya masih belum menemukan cara memasuki Konstantinopel. Perlawanan musuh begitu dahsyat. Apakah usaha sampai di situ, karena itu mereka pulang dan misi dibatalkan?
Beyond the Inspiration
Inspirasi yang menakjubkan
            Aneh tapi nyata, luar biasa, nekad, dan sulit dipercaya. Itulah istilah-istilah yang tepat untuk menggambarkan kejeniusan Al-Fatih dalam memutuskan strategi pertempuran di ambang kegagalan. Melihat kondisi wajar yang ga mungkin bisa ditempuh karena pertempuran yang ga bisa dilawan. Al-Fatih membuka jalan baru. 70 kapal perang pindah dari selat bosphorus ke selat tanduk dalam waktu 1 malam! Dan tahukah ente, apa yang mereka lakukan saat melewati *selat bosphorus ke selat tanduk. (jreng…jreng…)
Mereka mendorong kapal-kapal perang beserta isi-isinya yang beratnya beribu-ribu ton dengan fisik mereka sendiri melewati gunung-gunung di selat itu.
jika ente masih belum takjub dengan paragraph ini, ente  kudu baca ulang.
Khutbah Muhammad Fatih
“Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu,sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.”
Dalam 54 hari berperang Al-Fatih berhasil memasuki Konstantinopel dan kemenangan yang dinanti selama 825 tahun berhasil dibuktikan. .




THEY BELIEVE IN SOMETHING
THAT CANNOT SEEN BY EYES!
BUT TO LOOK BEYOND THE GLORY
IS THE HARDEST PART !!!

ISLAM WILL BE RISE AGAIN!!!

Orang hebat memang punya sejuta alasan untuk menyerah

tetapi dia memilih semilyar alasan untuk
beraksi!!!


 


 by : Bint El_Qalm